La la land (2016)

mv5bmzuzndm2nzm2mv5bml5banbnxkftztgwntm3ntg4ote-_v1_sy1000_sx675_al_

“City of stars
Are you shining just for me?
City of stars
There’s so much that I can’t see
Who knows?
Is this the start of something wonderful and new?
Or one more dream that I cannot make true?”

(see the trailer )

 

 

Brilliant, Beautiful,  dan Sweet. Tiga kata dari saya untuk film ini. Saya bukan penggila film musikal. Tapi cukup menikmatinya. Film ini lebih ringan daripada Les Miserables dan ceritanya yang jauh lebih kuat dan tidak mengada-ada daripada Glee misalnya (Maaf ga apple to apple yak).

 

Film ini tentang mimpi, cinta dan pengorbanan. Tapi, saya tidak mau banyak cerita tentang alur cerita film ini, tapi lebih kepada bagaimana para pemain film ini bersungguh-sungguh dengan perannya. Keliukan tarian, tekanan di tuts piano dan setiap tone nyanyian diperhatikan dengan sungguh-sungguh. Saya menikmatinya. Dari segi musik, saya bisa bilang perfecto. Lagunya terus menempel di kepala membuat saya terus bersenandung.

 

Cerita yang ringan, tapi dalam. Ketika kita beranjak dari kursi, saya bilang ke sebelah, “I want more”. Saya belum puas, dan masih ingin film ini terus berlanjut. Andai bisa terus menyaksikan Ryan Gosling di pianonya. Emma juga bermain sangat prima. Badannya ringan seperti kapas, melihatnya indah melompat-lompat dan menari tanpa beban.

 

Pesan yang disampaikan cukup kuat. Tapi begitulah seharusnya. Kompromi dengan kenyataan dan istiqomah dengan tujuan.

 

Well said. This movie is awesome.

Dari saya: 9/10

 

 

 

A movie review: Dilwale (2015)

dilwale

Buat para penggemar Shah Rukh Khan dan Kajol, film ini pasti sangat di nanti-nanti. Sebuah reuni besar yang ditunggu lebih dari satu dekade. Seperti halnya mendatangi satu pesta reuni, you have to ready for anything that could be happened…

Buat saya, ini sebuah pesta reuni yang nyaris gagal. Kenapa saya bilang begitu?

 

Pertama, cerita film ini yang dangkal. Saya mungkin mengaharapkan cerita film yang dibintangi dua bintang ternama ini akan sekuat cerita di film lama mereka, Kuch Kuch Hota Hai (KKHH). Apa daya, ceritanya tak ubahnya sinetron berseri yang sudah tertebak di 5 menit pertama. Terlalu banyak cerita sampingan yang membiaskan cerita utamanya. Apakah ini film drama, action atau komedi? Gado-gado pastinya. Film ini banyak mengekspos kemewahan yang tidak berarti. Kemewahan memang umum di film-film India, tapi di film ini it’s just too much.

 

Kedua, tidak kuatnya moral story dalam film ini. Biasanya di film India, kekuatan ceritanya ada pada moral story yang hendak dibangun. Tapi di Dilwalee, I got lost. Apakah kemudian moral story-nya adalah mencuri dari sahabat diperbolehkan? Apakah mencuri untuk membiaya pacaran itu boleh? Apakah keluarga mafia seharusnya tidak boleh jatuh cinta? Apakah jangan move on kalau patah hati?

 

Ketiga, terlalu banyak faktor kebetulan. Kebetulan di dunia yang luas ini, mereka ketemu lagi di tempat yang berbeda. Kebetulan mereka berdua punya adek yang seusia. Kebetulan mereka tidak punya ibu. Kebetulan mereka berdua dari keluarga mafia. Kebetulan mereka berdua jagoannya di masing-masing keluarga. Kebetulan kedua ayah mereka mati. Kebetulan hujan setiap mereka bersama… Oh come on!

 

Dengan artis caliber macam Shahrukh Khan dan Kajol, sayang sekali ceritanya gitu doank… Mbok yah dibikin lebih dramatis.. Biasanya nonton India berlinang air mata. Menggugah emosi maksimal, tapi tidak yang ini…

 

Untunglah saya masih menggunakan kata nyaris… Akting SRK dan Kajol tetap prima. Mereka tetap bermain dengan baik. Saya sempat terbawa rasa kekecewaan dan patah hati yang mereka alami karena kesalahpahaman.

Komen saya atau penampakan mereka berdua di usia saat ini: how they life well.. tidak ada perubahan berarti selama lebih dari satu decade. SK bahkan terlihat lebih prima bermain adegan-adegan action.. Sedangkan Kajol tetap terlihat cantik dibalut baju-bajunya yang bagus..

 

Cinematography-nya juga cukup baik. Pemandangan yang ditawarkan pada saat SRK dan Kajol bernyanyi di mabuk cinta sangat indah… Pemeran pendukungnya (Varun Dhawan dan Kriti Sanon) juga dari penampilan fisik tidak bisa dibilang jelek. Tapi, actingnya masih perlu banyak diasah..

 

Overall, kalau punya waktu 3 jam untuk di bunuh, tak apalah nonton film ini.. Setidaknya mengobati rasa kangen sama actingnya SRK dan Kajol… Tapi kalau disuruh nonton lagi hmm.. saya masih mikir kog yang mending nonton KKHH untuk kesekian kalinya…

 

Score dari saya: 6.5/10