La la land (2016)

mv5bmzuzndm2nzm2mv5bml5banbnxkftztgwntm3ntg4ote-_v1_sy1000_sx675_al_

“City of stars
Are you shining just for me?
City of stars
There’s so much that I can’t see
Who knows?
Is this the start of something wonderful and new?
Or one more dream that I cannot make true?”

(see the trailer )

 

 

Brilliant, Beautiful,  dan Sweet. Tiga kata dari saya untuk film ini. Saya bukan penggila film musikal. Tapi cukup menikmatinya. Film ini lebih ringan daripada Les Miserables dan ceritanya yang jauh lebih kuat dan tidak mengada-ada daripada Glee misalnya (Maaf ga apple to apple yak).

 

Film ini tentang mimpi, cinta dan pengorbanan. Tapi, saya tidak mau banyak cerita tentang alur cerita film ini, tapi lebih kepada bagaimana para pemain film ini bersungguh-sungguh dengan perannya. Keliukan tarian, tekanan di tuts piano dan setiap tone nyanyian diperhatikan dengan sungguh-sungguh. Saya menikmatinya. Dari segi musik, saya bisa bilang perfecto. Lagunya terus menempel di kepala membuat saya terus bersenandung.

 

Cerita yang ringan, tapi dalam. Ketika kita beranjak dari kursi, saya bilang ke sebelah, “I want more”. Saya belum puas, dan masih ingin film ini terus berlanjut. Andai bisa terus menyaksikan Ryan Gosling di pianonya. Emma juga bermain sangat prima. Badannya ringan seperti kapas, melihatnya indah melompat-lompat dan menari tanpa beban.

 

Pesan yang disampaikan cukup kuat. Tapi begitulah seharusnya. Kompromi dengan kenyataan dan istiqomah dengan tujuan.

 

Well said. This movie is awesome.

Dari saya: 9/10

 

 

 

Warso Farm: Surganya Pecinta Durian…

When?

First visit in late December 2015

Where?

Pinggiran kota bogor, daerah cihideung, sekitar 40 menitan naik mobil dari keluar tol Bogor. (kalau ga macet). Lokasi persisnya disini

Budget?

Rp0-Rp150K (untuk beli buah dan makan durian. Harga durian Rp45K/kg,  Rata-rata 2-3kg sebuah. Jambu Jamaica seplastik Rp30K, Kalau untuk berkunjung saja mah gratisss tis)

What?

Kebun buah yang dimiliki pak Warso, pensiunan TNI di tanahnya yang berhektar-hektar di daerah Bogor. Yang menarik, Pak Warso ini generous banget, dia membuka kebunnya untuk dikunjungi tanpa berbayar. Sepertinya dia membuka kebunnya untuk masyarakat untuk tujuan agar masyarakat bisa belajar. Brilliant!

 

Nah, yang kita bisa lakukan disana adalah berkeliling di kebunnya itu. Buat saya yang suka durian dan bercita-cita jadi petani, senang banget liat durian bergelantungan.. besar-besar minta di peluk.. Tapi, sudah jadi peraturan juga, buah-buah itu cuma bisa dilihat, diphoto juga.. tapi ga boleh di petik.

 

Jadi, buah duriannya diiket tali biar ga jatuh kena kepala orang.. kebayang bisa berabe benjolnya… Kenapa ga boleh di petik? Menurut saya, karena konsep durian paling enak adalah buah durian yang jatuh dari pohonnya.. jadi durian-durian disini matangnya poooool… alas an kedua, yah simple, udah ga bayar masak mau metik… 🙂

 

Selain buah durian, banyak juga pohon buah lainnya, seperti buah naga, jambu, pete, jeruk nipis dan lain-lain.. Cipa baru tau ternyata bentuk pohon buah naga seperti kaktus.. (well, emaknya juga baru tau sih) hahaha.. Ada beberapa tempat main anak seperti ayunan, perosotan dan lain… ada juga ruang seperti pendopo untuk kumpul-kumpul…

 

Tanahnya pak Warso luas dan agak menanjak, pohon-pohon durian yang rimbun memayungi sepanjang perjalanan, jadi jangan takut kepanasan… kejar-kejaran sama anak disini bisa banget, tapi awas jangan sampe kepentok durian… karena biar dahannya rendah, disitu bisa jadi ada buah durian yang bertengger..

 

Kalau sudah lelah, saatnya turun kembali ke dekat gerbang masuk, bisa tunggu di tempat makannya durian-durian menanti. Bapak penjaganya akan memilihkan durian, dan memberikan kita kesempatan mencicipi sebelum membeli. So, kalau ga suka bisa skip pilih yang lain.. Tapi durian jatohan mana sih yang ga enak.. dengan varietas yang beragam pula…

 

The Dos:

  1. Cobain duriannya disana daripada kebawa mimpi.. memang agak mahal kalo diinget pas bayarnya.. tapi ngapain jauh-jauh kesana kalo ga makan durian
  2. Sebelum membeli icipi duriannya… kalau kurang cocok pilih yang lain…
  3. Keliling santai sambil nikmatin pohon-pohon disana, ngimpi punya kebon kayak punya pak Warso ga dosa kog
  4. Pastikan ke sana lagi musim durian, jangan sampai gigit jariiiiii

 

The Don’ts:

  1. Jangan pake high heels.. percayalah, itu nyiksa badan kalo dipake nanjak ke kebon
  2. Jangan ajak orang yang ga suka durian ke sini, bikin males bawaannya pingin cepet-cepet pulang
  3. Jangan metik buah ataupun bunga-bunga.. Come on, ini udah kesekian kalinya yah diingetin…
  4. Kalau bareng sepuh-sepuh yang udah tua, bisa nunggu ajah di bawah, ga usah ikutan jalan ke kebonnya, kecuali emang hobby olah raga, kasian takut kecapekan.. walaupun tempat istirahatnya banyak sih…
  5. Jangan harap bisa bungkus duriannya banyak-banyak. Biasanya pembelian dibatasi maksimal 2 buah/orang, biar pengunjungnya kebagian semua.. Kalau niat banget yah, gantian ngantri kali yah… Kemarin ada orang mau bungkus 12 buah walhasil gagal total.

 

Rating:

Kata nadsar:9/10 (soalnya pas banget lagi musim durian)

Kata cipa: 7/10 (soalnya cipa belum tau nikmatnya durian)

A movie review: Dilwale (2015)

dilwale

Buat para penggemar Shah Rukh Khan dan Kajol, film ini pasti sangat di nanti-nanti. Sebuah reuni besar yang ditunggu lebih dari satu dekade. Seperti halnya mendatangi satu pesta reuni, you have to ready for anything that could be happened…

Buat saya, ini sebuah pesta reuni yang nyaris gagal. Kenapa saya bilang begitu?

 

Pertama, cerita film ini yang dangkal. Saya mungkin mengaharapkan cerita film yang dibintangi dua bintang ternama ini akan sekuat cerita di film lama mereka, Kuch Kuch Hota Hai (KKHH). Apa daya, ceritanya tak ubahnya sinetron berseri yang sudah tertebak di 5 menit pertama. Terlalu banyak cerita sampingan yang membiaskan cerita utamanya. Apakah ini film drama, action atau komedi? Gado-gado pastinya. Film ini banyak mengekspos kemewahan yang tidak berarti. Kemewahan memang umum di film-film India, tapi di film ini it’s just too much.

 

Kedua, tidak kuatnya moral story dalam film ini. Biasanya di film India, kekuatan ceritanya ada pada moral story yang hendak dibangun. Tapi di Dilwalee, I got lost. Apakah kemudian moral story-nya adalah mencuri dari sahabat diperbolehkan? Apakah mencuri untuk membiaya pacaran itu boleh? Apakah keluarga mafia seharusnya tidak boleh jatuh cinta? Apakah jangan move on kalau patah hati?

 

Ketiga, terlalu banyak faktor kebetulan. Kebetulan di dunia yang luas ini, mereka ketemu lagi di tempat yang berbeda. Kebetulan mereka berdua punya adek yang seusia. Kebetulan mereka tidak punya ibu. Kebetulan mereka berdua dari keluarga mafia. Kebetulan mereka berdua jagoannya di masing-masing keluarga. Kebetulan kedua ayah mereka mati. Kebetulan hujan setiap mereka bersama… Oh come on!

 

Dengan artis caliber macam Shahrukh Khan dan Kajol, sayang sekali ceritanya gitu doank… Mbok yah dibikin lebih dramatis.. Biasanya nonton India berlinang air mata. Menggugah emosi maksimal, tapi tidak yang ini…

 

Untunglah saya masih menggunakan kata nyaris… Akting SRK dan Kajol tetap prima. Mereka tetap bermain dengan baik. Saya sempat terbawa rasa kekecewaan dan patah hati yang mereka alami karena kesalahpahaman.

Komen saya atau penampakan mereka berdua di usia saat ini: how they life well.. tidak ada perubahan berarti selama lebih dari satu decade. SK bahkan terlihat lebih prima bermain adegan-adegan action.. Sedangkan Kajol tetap terlihat cantik dibalut baju-bajunya yang bagus..

 

Cinematography-nya juga cukup baik. Pemandangan yang ditawarkan pada saat SRK dan Kajol bernyanyi di mabuk cinta sangat indah… Pemeran pendukungnya (Varun Dhawan dan Kriti Sanon) juga dari penampilan fisik tidak bisa dibilang jelek. Tapi, actingnya masih perlu banyak diasah..

 

Overall, kalau punya waktu 3 jam untuk di bunuh, tak apalah nonton film ini.. Setidaknya mengobati rasa kangen sama actingnya SRK dan Kajol… Tapi kalau disuruh nonton lagi hmm.. saya masih mikir kog yang mending nonton KKHH untuk kesekian kalinya…

 

Score dari saya: 6.5/10