Lalu apa kalau kamu punya ijasah lulusan sekolah luar negeri, berbagai penghargaan dan sertifikat?
Lalu apa kalau kamu punya kerja bagus, gaji puluhan bahkan ratusan juta, dan karir menjulang?
Lalu apa kalau tas kamu branded, rumah dan mobil kamu mewah, liburan keluar negeri dan naik helicopter?
Lalu apa lagi? Terus bertanya apa lagi, dan lagi…
Sampai kemudian tak sanggup bertanya lagi karena mungkin mati telah tiba.
Mungkin saat ini sudah saatnya. Merasa cukup dan bersyukur itu penting.
Karena saat itu kita mungkin akan tersadar…
Hidup tak sekedar bertanya: “lalu apa lagi?”
Dan kemudian kita bertanya:”lalu bagaimana?”
Lalu bagaimana ilmu yang kita punya diamalkan dan bermanfaat untuk orang banyak?
Lalu bagaimana kerja kita meningkatkan kualitas umat?
Lalu bagaimana harta kita bermanfaat?
Lalu bagaimana kita berbagi?
Dan biarkan pertanyaan itu terus bergulir…
Lalu bagaimana…?
Lalu bagaimana lagi…?
Jakarta, 25 November 2015
Kala lelah bertanya apa dan mulai bertanya bagaimana…